Duel terakhir korban Khabib Nurmagomedov, Dustin Poirier di UFC 318 takkan memuat kisah-kisah yang indah.
Hal itu dipastikan oleh calon lawannya, Max Holloway.
Bukan duel biasa, mereka akan memperebutkan sabuk BMF.
Seperti yang diketahui, sabuk simbolis penanda petarung paling sangar itu sekarang dipegang oleh Holloway.
Kedua jagoan ini sebenarnya punya sejarah rivalitas yang cukup panjang.
UFC sebelumnya pernah mempertemukan mereka sebanyak dua kali.
Apesnya, Holloway selalu kalah pada dua bentrokan tersebut.
Sejarah itulah yang lantas melandasi tekadnya untuk mengalahkan Poirier.
Tidak ada belas kasihan, Holloway berniat merusak duel perpisahan dari sang korban Khabib Nurmagomedov.
“Dustin menodai rekor tak terkalahkan milik saya,” ujarnya, dilansir Juara.net dari Championat.com.
“Kemudian, dia menghancurkan tren kemenangan 13 kali beruntun yang sudah saya kumpulkan.”
“Jadi, saya akan menghancurkan kemenangan terakhir di panggung MMA,” tambah Holloway.
Poirier memang akan segera melepaskan sarung tangan tarungnya alias pensiun.
Jagoan berjulukan The Diamond itu sudah aktif bertarung profesional pada tahun 2009 silam.
Dua tahun mengelana, dia akhirnya debut bersama UFC pada tahun 2011.
Pertarungan pertama kontra Josh Grispi dimenanginya lewat keputusan angka mutlak.
Lama menjajal keperuntubgan di kelas bulu, Poirier bergeser ke kelas ringan pada tahun 2015.
Di divisi ini, dia menunjukkan performa yang tak bisa diremehkan.
Petarung-petarung sangar seperti Anthony Pettis, Eddie Alvarez, hingga Justin Gaethje masuk daftar korbannya.
Pada tahun 2019, UFC memberikan dia kesempatan memperebutkan gelar.
Asanya menjadi juara kala itu diruntuhkan oleh Khabib Nurmagomedov.
The Diamond kalah dicekik Si Elang dalam duel yang baru berjalan tiga ronde.
Setelah itu, Poirier merangkak kembali ke puncak kelas ringan.
Dua duel perebutan gelar yakni dari Charles Oliveira dan Islam Makhachev masih belum bisa jadi jalannya berkuasa.
Kini dirinya sudah merasa cukup dengan beragam kisah yang dia torehkan.